CARA PRAKTIS
MENGHAFAL AL-QUR’AN
PRAKTIKUM
MAHASISWA TAFSIR HADIST IAIN STS JAMBI
Ust H
Hasbullah Ahmad (Dosen Tafsir Hadist IAIN STS Jambi, Owner Qur’an Integrated
School, al-Qur’an Learning School and Qur’an Hadits Kindergarten)
Kita pasti tahu bagaimana kisah
Rasulullah SAW menerima wahyu pertama. Jibril berkali-kali bilang, “Bacalah!”
Maka Rasul SAW menjawab, “Saya tidak bisa membaca.”
Namun keajaiban terjadi, hanya dalam tempo
singkat, Rasul SAW yang tadinya tidak bisa membaca apalagi menulis, pulang ke
rumah sudah membawa 5 ayat pertama surat Al Alaq!
Bila kita bersedia merenung, maka kita akan
dapati Rasul SAW melakukan sebuah teknik canggih dalam pembelajaran!
Biasanya semua orang melalui proses baca,
paham, tulis dalam pembelajaran. Adapun menghafal ada pada nomer sekian yang
jarang disukai manusia.
Namun pembelajaran yang diberikan kepada
Rasul SAW secara otomatis membuat Beliau (Rasul SAW) merasa bahwa menghafal
jauh lebih mudah dari baca-tulis. Benar tidak yah…?
Ini bukan hanya terjadi pada Rasul SAW,
bahkan kepada seluruh sahabatnya. Mereka lebih mudah untuk menghafal dibanding
baca-tulis!
Bila mereka dulu mudah hafal, susah lupa, manusia
sekarang malah kebalikan; susah hafal, mudah lupa. Betul kan?!
Ayo renungi firman Allah Swt ini:
سَنُقْرِئُكَ فَلاَتَنسَى إِلاَّمَاشَآءَ اللَّهُ
سَنُقْرِئُكَ فَلاَتَنسَى إِلاَّمَاشَآءَ اللَّهُ
“Kami akan bacakan (Alquran) kepadamu
(Muhammad) maka engkau tidak akan lupa, kecuali bila Allah berkehendak.” QS 87:
6-7
Fakta ini harus diungkap kembali oleh ummat
Muhammad SAW di akhir zaman ini. Inilah yang membuat umat Muhammad SAW menjadi
genius dan brillian. Mereka mampu membuktikan bahwa menghafal lebih mudah dari
baca-tulis. SubhanaLLAH.
Maka dalam menghafal
al-Qur’an diperlukan metode untuk menghafal Al-Quran yang memiliki keistimewaan
supaya dapat memperkuat hafalan dan cepatnya proses penghafalan.
Praktisnya
seperti kita menghafal surat Al-Jumu’ah:
1. Bacalah ayat pertama sebanyak
20 kali :
يُسَبِّحُ
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali:
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali:
هُوَ
الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ
آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ
كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak
20 kali:
وَآَخَرِينَ
مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
4. Bacalah ayat keempat sebanyak
20 kali:
ذَلِكَ
فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
5. Bacalah keempat ayat ini dari
awal sampai akhir sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat
tersebut
6. Bacalah ayat kelima sebanyak
20 kali:
مَثَلُ
الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ
يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ
اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
7. Bacalah ayat keenam sebanyak
20 kali:
قُلْ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ
مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak
20 kali:
وَلَا
يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ
بِالظَّالِمِينَ
9. Bacalah ayat kedelapan
sebanyak 20 kali:
قُلْ
إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ
تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا
كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
10. Bacalah ayat kelima sampai
ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat
tersebut
11. Bacalah ayat pertama sampai
ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk menguatkan/meng-itqankan hafalan untuk halaman ini
Demikianlah
ikuti cara ini dalam menghafal setiap halaman Al-Qur’an. Dan janganlah
menghafal lebih dari seperdelapan juz dalam setiap hari agar tidak berat bagi
anda untuk menjaganya.
Bagaimana
cara menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah?
Janganlah menghafal
Al-Quran tanpa proses muraja’ah/pengulangan. Hal ini dikarenakan jika terus
menerus menambah hafalan Al-Quran lembar demi lembar hingga selesai kemudian
ingin untuk mengulang kembali hafalan dari awal maka hal itu akan berat. Oleh
karena itu, jalan terbaik (untuk menghafal) adalah dengan menggabungkan antara
menambah hafalan dan muraja’ah.
Bagilah
Al-Quran menjadi 3 bagian dimana setiap bagian terdiri dari 10 juz. Jika anda
menghafal satu halaman setiap hari, maka ulangilah 4 halaman sebelumnya sampai
anda menghafal 10 juz. Jika anda telah mencapai 10 juz, maka berhentilah selama
sebulan penuh untuk muraja’ah dengan cara mengulang-ngulang 8 halaman dalam
setiap harinya.
Setelah sebulan penuh muraja’ah, maka
mulailah kembali untuk menambah hafalan yang baru baik satu atau dua halaman
setiap harinya tergantung kemampuan serta barengilah dengan muraja’ah sebanyak
8 halaman dalam sehari. Lakukan ini sampai anda menghafal 20 juz. Jika anda
telah mencapainya, maka berhentilah dari menambah hafalan baru selama 2 bulan
untuk mengulang 20 juz. Pengulangan ini dilakukan dengan mengulang 8 halaman
setiap hari.
Setelah 2 bulan, mulailah kembali menambah
hafalan setiap hari sebanyak satu sampai dua halaman dengan dibarengi
muraja’ah/pengulangan 8 halaman sampai anda menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.
Jika anda
telah selesai menghafal seluruh Al-Qur’an, ulangilah 10 juz pertama saja selama
satu bulan dimana setiap hari setengah juz. Kemudian ulangilah 10 juz kedua
selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu
ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama. Kemudian ulangilah 10 juz
terakhir selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu
ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
Bagaimana
cara memuraja’ah/mengulang Al-Quran seluruhnya jika saya telah menyelesaikan
system muraja’ah diatas?
Mulailah dengan memuraja’ah Al-Qur’an setiap
hari sebanyak 2 juz. Ulangilah sebanyak 3 kali setiap hari hingga anda
menyelesaikan Al-Qur’an setiap 2 minggu sekali. Dengan melakukan metode seperti
ini selama satu tahun penuh, maka –insya Allah- anda akan dapat memiliki
hafalan yang mutqin/kokoh.
Apa yang harus dilakukan setelah menyelesaikan
hafalan Al-Qur’an dalam satu tahun?
Setelah setahun mengokohkan hafalan Al-Qur’an
dan muraja’ahnya, jadikanlah Al-Qur’an sebagai wirid harian anda sampai akhir
hayat sebagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjadikannya sebagai
wirid harian. Adalah wirid Rasulullah dengan membagi Al-Qur’an menjadi 7 bagian
sehingga setiap 7 hari Al-Qur’an dapat dikhatamkan. Berkata Aus bin Hudzaifah رحمه
الله: Aku bertanya pada sahabat-sahabat Rasulullah – صلى
الله عليه وسلم – tentang bagaimana mereka membagi Al-Qur’an (untuk wirid
harian). Mereka berkata: 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan dari
surat Qaf sampai selesai. (HR. Ahmad). Yaitu maksudnya mereka membagi wirid
Al-Quran sebagai berikut:
1.
Hari
pertama: membaca surat “al fatihah” hingga akhir surat “an-nisa”,
2.
Hari
kedua: dari surat “al maidah” hingga akhir surat “at-taubah”,
3.
Hari
ketiga: dari surat “yunus” hingga akhir surat “an-nahl”,
4.
Hari
keempat: dari surat “al isra” hingga akhir surat “al furqan”,
5.
Hari
kelima: dari surat “asy syu’ara” hingga akhir surat “yaasin”,
6.
Hari
keenam: dari surat “ash-shafat” hingga akhir surat “al hujurat”,
7.
Hari
ketujuh: dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-naas”.
Wirid Rasulullah – صلى الله عليه
وسلم – di singkat oleh para ulama dengan perkataan: فمي
بشوق (famii bisyauqi). Dimana setiap huruf dari kata ini merupakan
surat awal dari kelompok surat yang dibaca setiap hari.
Bagaimana membedakan antara ayat-ayat
mutasyaabih/mirip di dalam Al-Qur’an?
Cara yang paling afdhal jika anda mendapati 2
ayat yang mirip adalah dengan membuka mushaf pada setiap ayat yang mirip
tersebut, lalu perhatikanlah perbedaan diantara kedua ayat tersebut kemudian
berikanlah tanda yang dapat mengingatkan anda akan perbedaan itu. Lalu ketika
anda memuraja’ah, perhatikanlah perbedaan yang anda tandai sebelumnya beberapa
kali hingga anda mantap menghafal tentang kemiripan dan perbedaan diantara
keduanya.
Kaidah-kaidah dan batasan-batasan dalam
menghafal Al-Qur’an
1.
Wajib
bagi anda menghafal dengan bantuan seorang ustadz/syeikh untuk membenarkan
bacaan anda
2.
Hafallah
2 halaman setiap hari. Satu halaman setelah Subuh, dan satu halaman lagi
sesudah Ashar atau sesudah Maghrib. Dengan cara ini, maka anda akan mampu
menghafal Al-Qur’an seluruhnya dengan mutqin/kokoh dalam waktu satu tahun.
Adapun jika anda menambah hafalan diatas 2 halaman setiap hari maka hafalan
anda akan lemah disebabkan semakin banyaknya ayat yang harus dijaga..
3.
Hendaklah
menghafal dari surat An-Naas sampai Al-Baqarah karena hal tersebut lebih mudah.
Namun setelah selesai menghafal seluruh Al-Quran, hendaklah muraja’ah anda
dimulai dari surat Al-Baqarah sampai An-Naas.
4.
Hendaklah
menghafal dengan menggunakan satu cetakan mushaf karena hal ini dapat menolong
anda dalam memantapkan hafalan dan meningkatkan kecepatan dalam mengingat
posisi-posisi ayat serta awal dan akhir setiap halaman Al-Qur’an.
5.
Setiap
orang yang menghafal dalam 2 tahun pertama biasanya masih mudah kehilangan
hafalannya. Masa ini dinamakan dengan Marhalah Tajmi’ (fase
pengumpulan). Janganlah bersedih atas mudahnya hafalan anda hilang atau
banyaknya kekeliruan anda. Karena memang fase ini merupakan fase cobaan yang
sulit. Dan waspadalah, karena syaithan akan mengambil kesempatan ini untuk
menggoda anda agar berhenti dari menghafal Al-Qur’an. Maka janganlah perdulikan
rasa was-was syaithan tersebut dan teruskan menghafal karena sesungguhnya itu
adalah harta yang sangat berharga yang tidak diberikan pada setiap orang.