Minggu, 02 Oktober 2011

Pemuda Sebagai Arsitek Peradaban


PEMUDA SEBAGAI ARSITEK PERADABAN
(the Youth as Architec of Civilization)
Oleh Ustadz Hasbullah Ahmad*
1. Tanggungjawab pemuda Islam terhadap Agama.
Disepanjang sejarah, pemuda senantiasa digambarkan sebagai generasi yang memiliki kekokohan fisik yang luar biasa dan semangat patriotik yang berkobar-kobar. Peranannya yang selalu mendominasi diberbagai peristiwa sejarah menjadikan generasi ini memiliki tempat (kedudukan) yang sangat istimewa sepanjang zaman.
Generasi Pertama Terdiri Dari Para Pemuda.
Mungkin ini jugalah rahasia kesuksesan Rasulullah SAW didalam menata, membangun dan merentangkan dakwahnya sehingga menebar keseluruh jagat raya ini. Kader-kader mukmin yang digemblengnya di rumah Arqom bin Arqom terdiri dari para pemuda yang tangguh. Dari tangan-tangan merekalah terbitnya fajar Islam. Mereka rela berkorban dan menanggung siksaan. Hari-harinnya mereka upayakan untuk mewujudkan kemenangan gemilang. Menaklukan dua imperium besar (Romawi dan Persia). Mereka juga berhasil melakukan ekspansi keberbagai negara, yaitu Sind di Barat daya India, Khazar di Utara, Armenia dan Rusia, juga Syam (Suria), Mesir, Tripoli dan sebagian Afrika. Penaklukan ini berhasil dapat dirampungkan hanya dalam kurun waktu 35 tahun.
Mereka berlayar mengarungi samudra, sehingga membuat batas geografis. Kerajaan mereka merambah luas hingga mencapai Turkistan, bahkan sampai ke Timur pada batas teritorial Cina dan ke Barat negeri Spanyol di Eropa. Mereka telah sanggup memperlihatkan kepada dunia akan luasnya kekuasaan Islam. Uqbah bin Nafi yang berdiri dipantai Samudra Atlantik di ujung Barat berdo’a kepada Allah: ‘Demi Rabb Muhammad, sekiranya bukan karena bentangan samudera ini yang menjadi penghalang, niscaya aku akan taklukan seluruh jagat raya ini demi meninggikan kalimat-MU, wahai Rabku-saksikanlah!” Sementara itu di ufuk Timur, Qutaibah Al Bahily terus menerobos sampai akhirnya ia dapat mencapai perbatasan Cina.
Sungguh mereka telah menyimpan segudang kebanggaan dan kemuliaan, ilmu, kebudayaan, tatanan nilai dan prinsip. Mereka membina mental spiritual ummat, melenyapkan simbol-simbol paganisma serta menyemaikan benih-benih tauhid, keadilan, ukhuwah dan persamaan. Cucuran darah syuhada merupakan parfumnya. Tombak yang menancap di dada mereka adalah lambang kehormatan dan kemuliaan. Mereka mempertaruhkan nyawa demi membela agama.
Mereka generasi satu-satunya yang memiliki ciri khas dan karakter berbeda dengan ummat lain. Allah berfirman:
“Kamu adalah Ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” (QS.3:110)
Text Box: the Youth as Architec of Civilization (F-SMArT IAIN STS Jambi)Generasi muda adalah generasi idaman-generasi yang tidak asing bagi orang-orang yang bersahabat dengan Qur’an dan Sunnah. Rasulullah SAW menamakan generasi ini sebagai “Al Ghuraba” yaitu orang-orang asing yang menghidupkan sunnah nabi. Orang-orang yang berpegang teguh pada dien. Kelompok yang tegak di atas kebenaran dan golongan yang mendapat pertolongan Allah. As Sayyid Qutb menamakan generasi ini sebagai generasi Qur’ani, karena kedekatan dan prilaku mereka yang hidup dengan Al Qur’an. Yusuf Qorodhowi menyebutnya “generasi idaman”, karena peranannya senantiasa dinanti-nantikan sepanjang masa.
Tanggung Jawab Pemuda Islam Hari Ini
Apakah dengan beralihnya masa, bertukarnya generasi maka berubah pula peran dan tanggung jawab pemuda hari ini? Apakah dengan adanya perubahan ilmu pengetahuan dan hasil inovasi peradaban manusia dewasa ini yang melampaui batas peradaban sebelumnya, maka pemuda hari ini boleh lari dari syari’at ini (Islam)? Apakah pemuda hari ini dibiarkan begitu saja bersenda gurau, terbahak-bahak menikmati hidupnya tanpa diminta pertanggungjawaban sedikitpun? Firman Allah SWT:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “kami telah beriman?, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka. (QS. 29:2-3)”
Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami (QS. 23:115).
Sekiranya kita bersedia meluangkan sedikit waktu saja, niscaya mereka tidak akan menutupi sebelah matanya atas realita marwah (harga diri) generasi ini yang terpuruk dipersimpangan zaman yang mengekang. Tentunya mungkin mereka bisa menyelamatkan dan lari dari jalangnya syahwat hewani yang merajalela disetiap lorong-lorong kehidupan ini. Tentunya tidak akan pernah putri-putri kita menjadi pongah dan binal! Tentunya tidak..,! sekiranya pemuda hari ini mampu menjadikan Allah sebagai Ghoyahnya (tujuan hidupnya). Rasulullah sebagai qudwahnya (teladannya), Al Qur’an Dusturnya (undang-undang yang mengatur hidupnya), jihad fisabilillah (berjuang dengan sungguh-sungguh di jalan Allah) sebagai jalan hidupnya, dan syahid (mati didalam membela agama Allah) adalah cita-cita tertingginya.
Text Box: the Youth as Architec of Civilization (F-SMArT IAIN STS Jambi)Misi yang mulia ini tidak akan terealisasi dengan begitu saja, melainkan melalui kerja keras dan karya besar. Setidaknya ada lima kewajiban (pokok) yang harus diwujudkan oleh setiap pemuda dalam kehidupannya, diantaranya yaitu:
Pertama, memiliki iman yang mendalam (Al Iman Daqiiq). Iman yang menancap dalam-dalam kedasar hati tidak mudah goyah, sehingga mampu menopang pohon agama ini seluruhnya. Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. (QS.Al Hujurat:15).
Kekuatan inilah yang menyebabkan pemuda Islam mulia. Suatu ketinggian yang tidak merasa terhina dihadapan kekuatan apapun.
Kedua, memahami Islam secara benar (Al Fahmu al Islam ash shodiq). Yang dimaksud dengan pemahaman, adalah keyakinan terhadap ide-ide ke Islaman yang mendalam. “Dan agar orang-orang yang berilmu meyakini bahwa Al Qur’an itu benar dari Rabbmu, lalu meraka beriman dan tunduk hati mereka” (QS. Hajj: 54).
Ketiga, mengikhlaskan diri (Al Ikhlash). Keikhlasan ini tidak dibuat-buat atau riya. Allah SWT telah mengingatkan kepada hambanya “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus”. (QS. Al Bayinah : 5).
Keempat, beramal Secara Berkesinambungan ( Al Amal Istimror). Salah satu tanggung jawab yang harus dipenuhi dalam mewujudkan misi ini adalah tidak mengenal rasa jenuh dan malas dalam beramal. “Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At Taubah:105).

Text Box: the Youth as Architec of Civilization (F-SMArT IAIN STS Jambi)Kelima, berjihad Di Jalan Allah (Jihad Fisabiilillah). Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah didalam Taurat, Injil dan al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari pada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At Taubah : 111)
Pada dasarnya kelima tanggung jawab di atas merupakan ciri khas orang-orang yang telah menepati janjinya kepada Allah. Juga merupakan kelebihan bagi para pemuda muslim yang tidak pernah rendah diri menghadapi ejekan dan caci maki manusia sekitarnya. Oleh karena itu, bila kita mengukiti kembali dinamika perkembangan sejarah dalam setiap dimensinya, maka kita akan tahu bahwa yang menjadi pilar penyangga kebangkitan Islam, yang menjadi pengibar panji-panjinya dan menjadi panglima perangnya semua itu didominasi oleh tunas-tunas muda muslim yang sarat dengan iman. Merekalah yang dikatakan pemuda-pemuda beriman, dan untuk merekalah Allah akan memberikan tambahan taufiq dan hidayahNya.
2. Tanggungjawab pemuda Islam terhadap Negara.
Sebagai aktor sosial perubahan dan arsitek peradaban, pemuda bukan saja menyandang status sebagai pemimpin masa depan, tetapi juga sebagai tulang punggung bangsa dalam mengisi pembangunan.
Pada tahun 1928, para pemuda Indonesia dari beragam latarbelakang suku, agama dan bahasa membulatkan tekad demi menggalang persatuan bangsa guna berjuang melawan penindasan kaum kolonialis. Sejak saat itu pula, setiap tanggal 28 Oktober kita memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Manifesto yang tertanam sejak 80 tahun yang lalu ini telah berulang kali memberikan andil besar terhadap arah dan semangat pergerakan pemuda dalam menyelamatkan Indonesia dari jurang kehancuran. Oleh sebab itu, goresan sejarah Indonesia tidak akan pernah luput dari lembaran sejarah kepemudaanya.
Pemuda dengan kegagahan intelektualitasnya, ketegaran jasmani dan mentalitasnya yang pantang menyerah merupakan berkah bagi bangsa yang tengah dirundung duka ini. Peran pemuda terhadap bangsa yang menuju kehancuran ini merupakan peran yang sangat vital yang tidak bisa digantikan oleh siapapun entitas dinegara ini.
Peran pertama adalah menjadi inisiator perubahan,
Text Box: the Youth as Architec of Civilization (F-SMArT IAIN STS Jambi)Pemuda adalah pelopor kebangkitan yang nyata berkontribusi tak kenal lelah memanifestasikan diri dalam derak langkah perubahan bangsa ini, ditiap perubahan maka Pemuda adalah pengibar gagasannya.
Peran kedua adalah sebagai galvanisator pergerakan,
perubahan membutuhkan pergerakan, mau berubah berarti harus bergerak. Untuk bergerak dibutuhkan mesin-mesin yang siap melaju dan membangkitkan negara ini dari keterpurukannya dengan aksi-aksi nyata dilapangan merekalah yang menjadi galvanisator pergerakan, karena ditiap gagasan maka merekalah pelaku sejarahnya
peran ketiga sebagai arsitek peradaban,
mereka adalah manusia-manusia cerdas yang mampu membuat rancang bangun peradaban Indonesia menuju Indonesia yang di cita-citakan yakni Indonesia yang adil makmur dan sejahtera. Mereka siap dengan konsep terumit dan langkah-langkah strategis dalam membina derak langkah perjuangan yang berkesinambungan dengan visi besar yang mereka gagas.
“jika keringat, darah dan air mata ini mampu membuat peradaban ini menjadi lebih baik, maka kami Pemuda Indonesia siap melepaskan jiwa dengan senyum yang paling menawan…”
*Ustadz Hasbullah Ahmad, MA. 08136617442/085313877539
Blog : http://usthasbullahahmadma.blogspot.com
( Mahasiswa Pasca Sarjana S3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar