(the Youth as
Architec of Civilization)
Oleh Ustadz
Hasbullah Ahmad*
1. Tanggungjawab pemuda Islam
terhadap Agama.
Disepanjang sejarah, pemuda senantiasa digambarkan sebagai
generasi yang memiliki kekokohan fisik yang luar biasa dan semangat patriotik
yang berkobar-kobar. Peranannya yang selalu mendominasi diberbagai peristiwa
sejarah menjadikan generasi ini memiliki tempat (kedudukan) yang sangat
istimewa sepanjang zaman.
Generasi Pertama
Terdiri Dari Para Pemuda.
Mungkin ini jugalah
rahasia kesuksesan Rasulullah SAW didalam menata, membangun dan merentangkan
dakwahnya sehingga menebar keseluruh jagat raya ini. Kader-kader mukmin yang
digemblengnya di rumah Arqom bin Arqom terdiri dari para pemuda yang tangguh. Dari
tangan-tangan merekalah terbitnya fajar Islam. Mereka rela berkorban dan
menanggung siksaan. Hari-harinnya mereka upayakan untuk mewujudkan kemenangan
gemilang. Menaklukan dua imperium besar (Romawi dan Persia). Mereka juga
berhasil melakukan ekspansi keberbagai negara, yaitu Sind di Barat daya India,
Khazar di Utara, Armenia dan Rusia, juga Syam (Suria), Mesir, Tripoli dan
sebagian Afrika. Penaklukan ini berhasil dapat dirampungkan hanya dalam kurun
waktu 35 tahun.
Mereka berlayar
mengarungi samudra, sehingga membuat batas geografis. Kerajaan mereka merambah
luas hingga mencapai Turkistan, bahkan sampai ke Timur pada batas teritorial
Cina dan ke Barat negeri Spanyol di Eropa. Mereka telah sanggup memperlihatkan
kepada dunia akan luasnya kekuasaan Islam. Uqbah bin Nafi yang berdiri dipantai
Samudra Atlantik di ujung Barat berdo’a kepada Allah: ‘Demi Rabb Muhammad,
sekiranya bukan karena bentangan samudera ini yang menjadi penghalang, niscaya
aku akan taklukan seluruh jagat raya ini demi meninggikan kalimat-MU, wahai
Rabku-saksikanlah!” Sementara itu di ufuk Timur, Qutaibah Al Bahily terus menerobos
sampai akhirnya ia dapat mencapai perbatasan Cina.
Sungguh mereka telah
menyimpan segudang kebanggaan dan kemuliaan, ilmu, kebudayaan, tatanan nilai
dan prinsip. Mereka membina mental spiritual ummat, melenyapkan simbol-simbol
paganisma serta menyemaikan benih-benih tauhid, keadilan, ukhuwah dan
persamaan. Cucuran darah syuhada merupakan parfumnya. Tombak yang menancap di
dada mereka adalah lambang kehormatan dan kemuliaan. Mereka mempertaruhkan
nyawa demi membela agama.
Mereka generasi
satu-satunya yang memiliki ciri khas dan karakter berbeda dengan ummat lain.
Allah berfirman:
“Kamu
adalah Ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” (QS.3:110)
Generasi muda
adalah generasi idaman-generasi yang tidak asing bagi orang-orang yang
bersahabat dengan Qur’an dan Sunnah. Rasulullah SAW menamakan generasi ini
sebagai “Al Ghuraba” yaitu orang-orang asing yang menghidupkan sunnah
nabi. Orang-orang yang berpegang teguh pada dien. Kelompok yang tegak di atas
kebenaran dan golongan yang mendapat pertolongan Allah. As Sayyid Qutb
menamakan generasi ini sebagai generasi Qur’ani, karena kedekatan dan prilaku
mereka yang hidup dengan Al Qur’an. Yusuf Qorodhowi menyebutnya “generasi
idaman”, karena peranannya senantiasa dinanti-nantikan sepanjang masa.
Tanggung Jawab Pemuda
Islam Hari Ini
Apakah dengan
beralihnya masa, bertukarnya generasi maka berubah pula peran dan tanggung
jawab pemuda hari ini? Apakah dengan adanya perubahan ilmu pengetahuan dan
hasil inovasi peradaban manusia dewasa ini yang melampaui batas peradaban
sebelumnya, maka pemuda hari ini boleh lari dari syari’at ini (Islam)? Apakah
pemuda hari ini dibiarkan begitu saja bersenda gurau, terbahak-bahak menikmati
hidupnya tanpa diminta pertanggungjawaban sedikitpun? Firman Allah SWT:
“Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “kami telah
beriman?, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka. (QS. 29:2-3)”
Maka apakah kamu
mengira bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main dan bahwa
kamu tidak akan dikembalikan kepada kami (QS. 23:115).
Sekiranya kita bersedia
meluangkan sedikit waktu saja, niscaya mereka tidak akan menutupi sebelah
matanya atas realita marwah (harga diri) generasi ini yang terpuruk
dipersimpangan zaman yang mengekang. Tentunya mungkin mereka bisa menyelamatkan
dan lari dari jalangnya syahwat hewani yang merajalela disetiap lorong-lorong
kehidupan ini. Tentunya tidak akan pernah putri-putri kita menjadi pongah dan
binal! Tentunya tidak..,! sekiranya pemuda hari ini mampu menjadikan Allah
sebagai Ghoyahnya (tujuan hidupnya). Rasulullah sebagai qudwahnya
(teladannya), Al Qur’an Dusturnya (undang-undang yang mengatur
hidupnya), jihad fisabilillah (berjuang dengan sungguh-sungguh di jalan
Allah) sebagai jalan hidupnya, dan syahid (mati didalam membela agama
Allah) adalah cita-cita tertingginya.
Misi yang mulia
ini tidak akan terealisasi dengan begitu saja, melainkan melalui kerja keras
dan karya besar. Setidaknya ada lima kewajiban (pokok) yang harus diwujudkan
oleh setiap pemuda dalam kehidupannya, diantaranya yaitu:
Pertama, memiliki iman
yang mendalam (Al Iman Daqiiq). Iman yang menancap dalam-dalam kedasar
hati tidak mudah goyah, sehingga mampu menopang pohon agama ini seluruhnya.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka tidak
ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah,
mereka itulah orang-orang yang benar. (QS.Al Hujurat:15).
Kekuatan inilah yang
menyebabkan pemuda Islam mulia. Suatu ketinggian yang tidak merasa terhina dihadapan
kekuatan apapun.
Kedua, memahami
Islam secara benar (Al Fahmu al Islam ash shodiq). Yang dimaksud dengan
pemahaman, adalah keyakinan terhadap ide-ide ke Islaman yang mendalam. “Dan
agar orang-orang yang berilmu meyakini bahwa Al Qur’an itu benar dari Rabbmu,
lalu meraka beriman dan tunduk hati mereka” (QS. Hajj: 54).
Ketiga, mengikhlaskan
diri (Al Ikhlash). Keikhlasan ini tidak dibuat-buat atau riya. Allah SWT
telah mengingatkan kepada hambanya “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan
yang demikian itulah agama yang lurus”. (QS. Al Bayinah : 5).
Keempat, beramal
Secara Berkesinambungan ( Al Amal Istimror). Salah satu tanggung jawab
yang harus dipenuhi dalam mewujudkan misi ini adalah tidak mengenal rasa jenuh
dan malas dalam beramal. “Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,
lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At
Taubah:105).
Kelima, berjihad Di
Jalan Allah (Jihad Fisabiilillah). Allah berfirman: “Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan
memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah didalam
Taurat, Injil dan al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari
pada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu,
dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At Taubah : 111)
Pada dasarnya kelima
tanggung jawab di atas merupakan ciri khas orang-orang yang telah menepati
janjinya kepada Allah. Juga merupakan kelebihan bagi para pemuda muslim yang
tidak pernah rendah diri menghadapi ejekan dan caci maki manusia sekitarnya.
Oleh karena itu, bila kita mengukiti kembali dinamika perkembangan sejarah
dalam setiap dimensinya, maka kita akan tahu bahwa yang menjadi pilar penyangga
kebangkitan Islam, yang menjadi pengibar panji-panjinya dan menjadi panglima
perangnya semua itu didominasi oleh tunas-tunas muda muslim yang sarat dengan
iman. Merekalah yang dikatakan pemuda-pemuda beriman, dan untuk merekalah Allah
akan memberikan tambahan taufiq dan hidayahNya.
2. Tanggungjawab pemuda Islam terhadap Negara.
Sebagai
aktor sosial perubahan dan arsitek peradaban, pemuda bukan saja menyandang
status sebagai pemimpin masa depan, tetapi juga sebagai tulang punggung bangsa
dalam mengisi pembangunan.
Pada
tahun 1928, para pemuda Indonesia dari beragam latarbelakang suku, agama dan
bahasa membulatkan tekad demi menggalang persatuan bangsa guna berjuang melawan
penindasan kaum kolonialis. Sejak saat itu pula, setiap tanggal 28 Oktober kita
memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Manifesto
yang tertanam sejak 80 tahun yang lalu ini telah berulang kali memberikan andil
besar terhadap arah dan semangat pergerakan pemuda dalam menyelamatkan
Indonesia dari jurang kehancuran. Oleh sebab itu, goresan sejarah Indonesia
tidak akan pernah luput dari lembaran sejarah kepemudaanya.
Pemuda dengan kegagahan intelektualitasnya, ketegaran
jasmani dan mentalitasnya yang pantang menyerah merupakan berkah bagi bangsa
yang tengah dirundung duka ini. Peran pemuda terhadap bangsa yang menuju
kehancuran ini merupakan peran yang sangat vital yang tidak bisa digantikan
oleh siapapun entitas dinegara ini.
Peran pertama adalah
menjadi inisiator perubahan,
Pemuda adalah
pelopor kebangkitan yang nyata berkontribusi tak kenal lelah memanifestasikan
diri dalam derak langkah perubahan bangsa ini, ditiap perubahan maka Pemuda
adalah pengibar gagasannya.
Peran kedua adalah
sebagai galvanisator pergerakan,
perubahan membutuhkan
pergerakan, mau berubah berarti harus bergerak. Untuk bergerak dibutuhkan
mesin-mesin yang siap melaju dan membangkitkan negara ini dari keterpurukannya
dengan aksi-aksi nyata dilapangan merekalah yang menjadi galvanisator
pergerakan, karena ditiap gagasan maka merekalah pelaku sejarahnya
peran ketiga sebagai arsitek
peradaban,
mereka adalah
manusia-manusia cerdas yang mampu membuat rancang bangun peradaban Indonesia
menuju Indonesia yang di cita-citakan yakni Indonesia yang adil makmur dan
sejahtera. Mereka siap dengan konsep terumit dan langkah-langkah strategis
dalam membina derak langkah perjuangan yang berkesinambungan dengan visi besar
yang mereka gagas.
“jika keringat, darah
dan air mata ini mampu membuat peradaban ini menjadi lebih baik, maka kami
Pemuda Indonesia siap melepaskan jiwa dengan senyum yang paling menawan…”
*Ustadz Hasbullah Ahmad, MA. 08136617442/085313877539
e-Mail : hasbullahdoseniain@gmail.com
atau ust_hasbullah_ukm@yahoo.com
Blog : http://usthasbullahahmadma.blogspot.com
( Mahasiswa Pasca Sarjana S3 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar