Tahun Baru Hijriah
Tahun Intropeksi Diri
Khutbah Jum’at Masjid Nurrurahman Widuri
Oleh Ust Hasbullah Ahmad 081366174429
الحمدُ
لله الَّذِي كوَّنَ الأشياءَ وأحْكمهَا خَلْقاً، وفتقَ السموات والأرضَ، وكانتا
رَتْقاً، وقسَّمَ بحكمتِه العبادَ فأسعدَ وأشْقى، وجعلَ للسعادةِ أسباباً فسَلكهَا
منْ كانَ أتْقَى، فَنَظَر بعينِ البصيرةِ إلى العواقبِ فاختارَ ما كَان أبْقَى،
أحمدُه وما أقْضِي له بالحمدَ حقَّاً، وأشكُره ولم يزَلْ لِلشُّكر مستحِقَّاً،
وأشْهدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ الله وحده لا شريكَ له مالكُ الرقاب كلِّها رِقَّاً،
وأشهد أنَّ محمداً عبدُه ورسولُه أكمل البشر خُلُقاً وخَلْقَاً صلى الله عليه وعلى
صاحبه أبي بكر الصديق الحائز فضائلَ الأتباعِ سَبْقاً، وعلى عُمرَ العادلِ فما
يحابِي خَلْقاً، وعلى عثمانَ الَّذِي استسْلَمَ للشهادةِ وما تَوَقَّى، وعلى عليٍّ
بائعِ ما يَفْنَى ومشترِي ما يبْقى، وعلى آلِهِ وأصحابِه الناصرينَ لدينِ الله
حقاً، وسلَّمَ تسليماً.. أمَّابَعْدُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فقال عزّ من قائل : يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.
Jama’ah Jumat
RahimakumuLLAH
Tahun
1434 H telah berlalu dan 1435 H telah datang, semoga dengan pergantian tahun
yang baru penuh harapan dan harus dibarengi dengan sesalan. Marilah kita
menyesali terlebih dahulu, berbagai kesalahan yang pernah kita lakukan, maupun
berbagai kebaikan yang belum sempat kita kerjakan. Berangkat dari penyesalan
itulah kita bangun harapan setinggi-tingginya, harapan untuk mengurangi
kesalahan dan menambah berbagai amal kebaikan. Oleh karena itu marilah kita
Hijrah, janganlah sampai kita menjadi orang yang merugi. Orang yang hari ini
lebih buruk dari hari kemarin. Kita harus optimis bahwa hari ini lebih baik
dari hari kemarin dan besok akan lebih baik dari pada hari ini. Insya Allah
Amin…
Tentunya hijrah pada saat
ini bukanlah hijrah dalam artian berpindahnya dari satu wilayah ke wilayah yang
lain. Melainkan, hijrah dalam arti yang luas, seperti hijrah perilaku dan sifat
dari buruk menjadi baik, hijrah pemikiran dari dangkal menjadi luas, hijrah
dari maksiat kepada takwa, dan sebagainya. Pengejewantahan makna hijrah
tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai pribadi, keluarga,
masyarakat, maupun bangsa sangat diperlukan agar umat Islam dapat kembali
meraih kejayaan dan kemajuan seperti era Rasulullah SAW dan sahabat.
Ketika
Nabi Muhammad dan para sahabat berhijrah motivasi utama mereka adalah
memperoleh ridho Allah SWT, dalam sejarah menjelang hijrah kaum muslimin berada
pada posisi yang sangat lemah dan teraniaya, namun keyakinan mereka akan
datangnya kemengangan tidak pernah sirna, hal ini disebabkan oleh tebalnya Iman
mereka, karena pokok utama yang ditanamkan rasul jauh sebelum hijrah adalah
keimanan. Maka Rasul SAW bersabda dalam hadisnya :
إنما
الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرىء ما نوى، فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته
إلى الله ورسوله فمن كانت هجرهه لدنيا يصيبها، أو إلى امرأة ينكحها، فهجرته إلى ما
هاجر إليه
Artinya : Setiap pekerjaan
harus atau pasti disertai oleh niat. Maka, barang siapa
hijrahnya didorong dengan niat karena Allah hijrahnya akan dinilai demikian.
Dan barang siapa berhijrah didorong oleh keinginan duniawi atau karena ingin
mengawini seorang wanita maka hijrahnya dinilai sesuai dengan tujuan tersebut
(HR Bukhari Muslim)
Jama’ah Jumat RahimakumuLLAH
Sebagai keluarga, hijrah
yang diperlukan adalah hijrah dalam perilaku dan sistem. Hijrah perilaku
maksudnya hijrah dari perilaku yang kurang memperhatikan keluarga dan anak
menjadi perilaku yang penyayang, peduli, dan bertanggung jawab. hijrah dari sistem yang tidak mendukung terbentuknya keluarga harmonis dan
keluarga jauh dari nilai-nilai agama berubah menjadi sistem yang mengarahkan
seluruh anggota keluarga mejadi harmonis, penuh cinta dan kasih sayang, serta
dekat dengan Allah. Selain itu, hijrah dalam perilaku pula mencakup sikap kita
kepada tetangga. Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa tetangga adalah
saudara terdekat kita. Merekalah yang pertama memberikan bantuan ketika kita
membutuhkannya. Allah mengingatkan kita untuk selalu menjaga keluarga kita dari
siksa api neraka, sebagaimana firmanNya : Artinya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (QS At Tahrim 6)
Jama’ah Jumat
RahimakumuLLAH
Sebagai masyarakat, hijrah
yang diperlukan adalah hijrah perilaku dan cara pandang. Hijrah dalam konteks
ini bertujuan membentuk masyarakat yang saleh, religius, amanah, baik secara
perilaku maupun pemikiran. Pada saat ini, kehidupan nyata agak memprihatinkan,
baik itu masyarakat maupun elite politik, sering membuat umat Islam
terkotak-kotak secara politik, pemikiran, maupun sosial. Oleh karena itu,
momentum tahun baru Hijriyah harus dijadikan refleksi untuk mewujudkan umat
yang satu dan kuat.
Sedangkan
hijrah dalam konteks kehidupan berbangsa adalah hijrah dari pemerintahan yang
korup kepada pemerintahan yang bersih, jujur, amanah, dan peduli pada rakyat
kecil. Selain itu, hijrah yang diperlukan sebagai bangsa adalah hijrah dari
perilaku hukum yang tidak adil menjadi hukum yang menjunjung tinggi kebenaran
dan keadilan. Berhijrah dari nafsu mengorbankan orang lain
ke arah semangat perjuangan penuh pengorbanan.
Jama’ah Jumat RahimakumuLLAH
Pergantian tahun baru
hijrah mengingatkan kita bahwa jatah hidup kita di dunia ini semakin berkurang.
Seorang ulama besar, Imam Hasan Al-Basri, mengatakan, ''Wahai anak Adam,
sesungguhnya Anda bagian dari hari, apabila satu hari berlalu, maka berlalu
pulalah sebagian hidupmu.'' Dengan makna seperti itu, seharusnyalah kalau
pergantian tahun justru mesti kita manfaatkan untuk mengevaluasi (muhasabah)
diri. Allah SWT berfirman : ''Wahai orang-orang beriman bertakwalah kalian kepada
Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah disiapkan untuk
hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa-apa yang kalian kerjakan.'' (QS Al Hasyr 18).
Rasulullah SAW bersabda, yang maksudnya : ''Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum ditanyakan kepadanya empat perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dihabiskan, dan tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan.'' (HR Tirmidzi).
Terkait dengan usia itu, Rasulullah menjelaskan,
خَيْرُ النًّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ وَشَرُّ
النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَ سَاءَ عَمَلُهُ
''Sebaik-baik manusia ialah yang panjang umurnya dan
baik amal perbuatannya, sedangkan seburuk-buruk manusia adalah yang panjang
umurnya tetapi buruk amal perbuatannya.'' (HR Tirmidzi).
Jama’ah
Jumat RahimakumuLLAH
semangat Hijrah Nabi
Muhammad SAW merupakan inspirasi dalam melakukan perubahan atau move on dalam
kehidupan kita dan inspirasi yang bisa kita ambil dari peristiwa hijrah adalah:
(a) perisitwa hijrah Rasululah dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah
merupakan tonggak sejarah yang monumental dan memiliki makna yang sangat
berarti bagi setiap muslim; (b) Hijrah mengandung semangat perjuangan tanpa
putus asa dan rasa optimisme yang tinggi. Menegakkan aqidah di tengah budaya jahiliyah
adalah perjuangan berat; (c) Hijrah mengandung semangat persaudaraan. Kaum
Anshor Madinah dengan sepenuh hati menerima kaum Muhajirin Makkah, dan inilah
contoh ukhuwah yang sejati.
Maka, Pergantian tahun mengingatkan manusia tentang
pentingnya waktu. ''Siapa yang mengetahui arti waktu berarti mengetahui arti
kehidupan. Sebab, waktu adalah kehidupan itu sendiri”.Dengan begitu,
orang-orang yang selalu menyia-nyiakan waktu dan umurnya adalah orang yang
tidak memahami arti hidup. Ulama kharismatik, Syekh Prof Dr Yusuf Qardhawi,
dalam bukunya Al-Waqtu fi Hayat al-Muslim menjelaskan tentang tiga ciri
waktu. Pertama, waktu itu cepat berlalunya. Kedua, waktu yang berlalu tidak
akan mungkin kembali lagi. Dan ketiga, waktu itu adalah harta yang paling mahal
bagi seorang Muslim.
Semoga dengan pergantian tahun baru
hijrah 1435 ini kita dapat memprogramkan diri dengan benteng keimanan dan
mengamalkan dengan nilai keislaman serta muhasabah untuk menggapai Ridho Ilahi.
Amin...
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Assalamualaikum Wr.Wb.
BalasHapusUstadz, Numpang Ngopy Teks Khutbahnya.... sangat bermanfaat...dan semoga slalu bermanfaat..
Juazakumullah Khairan Kastiron