Peran Mahasiswa (Pemuda) Terhadap Agama dan Negara
Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa
Peran Mahasiswa (Pemuda) Terhadap Agama dan
Negara
Oleh : Hasbullah Ahmad NIP 197912122009011015
(Dosen Tafsir Hadis
Fakultas Ushuluddin IAIN STS
Jambi)
A. Pemuda
Atau Mahasiswa Pelaku Sejarah
Sejarah menunjukan banyak
deretan nama yang terukir sebagai pembaharu peradaban manusia mulai dari
tingkat nasional sampai tingkat internasional. Peranan pemuda (Mahasiswa) telah
terbukti dalam perjalanan sejarah kehidupan manusia. Perubahan apa pun yang
terjadi di masyarakat selalu diawali dan dipelopori oleh para pemuda
(Mahasiswa). Risalah islam dan perintah perubahan hanya dapat dilakukan oleh
pemuda. Di zaman Rasulullah penegak dan pejuang dakwah mayoritas dibawa oleh para pemuda, begitu juga
perubahan-perubahan yang terjadi diberbagai kelompok masyarakat juga dilakukan
oleh para pemuda.
Revolusi besar di banyak
Negara di motori oleh pemuda. Pelajar dan mahasiswa menjadi momok bagi penguasa
zalim. Mereka adalah nyawa gerakan pemuda dan masyarakat. Unsur pemuda adalah
pelajar, mahasiswa dan mereka yang berusia 15 – 45 tahun.
Sepanjang sejarah, pemuda
senantiasa di gambarkan sebagai generasi yang memiliki kekokohan fisik yang
luar biasa dan semangat patriotic yang berkobar-kobar. Peranannya yang selalu
mendominasi setiap peristiwa sejarah menjadikan generasi ini memiliki tempat
(kedudukan) yang sangat istimewa sepanjang zaman.
Mungkin ini jugalah rahasia
kesuksesan Rasulullah dalam menata, membangun dan merentangkan dakwahnya
sehingga menyebar ke seluruh penjuru dunia ini. Kader-kader mukmin yang di
gemblengnya di rumah Arkom bin Arkom terdiri dari pemuda yang tangguh.
Dari tangan-tangan merekalah terbit fajar-fajar Islam. Mereka rela berkorban
dan menanggung siksaan. Hari-harinya mereka upayakan untuk mewujudkan kemenangan gemilang. Menaklukkan
dua imperium besar (Romawi dan Persia).
Mereka juga berhasil melakukan ekspansi ke berbagai Negara, yaitu Sind di barat
daya India, Khazar di utara, Armenia dan
Rusia, juga Syam (Suria), Mesir, Tripoli dan sebagian Afrika. Penaklukan ini
berhasil dapat di rampungkan hanya dalam kurun waktu 35 tahun.
Mereka berlayar mengarungi
samudra sehingga membuat batas geografis. Kerajaan mereka merambah luas hingga
mencapai Turkistan, bahkan sampai ke timur
pada batas teritorial Cina dan ke barat negeri Spanyol di Eropa. Mereka telah
sanggup memperlihatkan kepada dunia akan luasnya kekuasaan Islam. Uqbah bin
Nafi' yang bediri di pantai samudra Atlantik di ujung barat berdoa kepada
Allah : "Demi rab Muhammad, kiranya bukan karena bentangan samudra ini
yang menjadi penghalang niscaya akan aku taklukkan seluruh jagad raya ini demi
meninggikan kalimat-Mu. Wahai Rabbku saksikanlah!. Sementara itu di ufuk timur Khutaibah
Al-Bahily terus menerobos sampai akhirnya ia dapat mencapai perbatasan Cina".
Sungguh mereka telah
menyimpan segudang kebanggaan dan kemuliaan ilmu, kebudayaan, tatanan nilai dan
prinsip. Mereka membina mental spiritual ummat, melenyapkan simbol-simbol
paganisme serta menyemaikan benih-benih tauhid, keadilan, ukhuwah dan
persamaan. Cucuran darah Suhada’ adalah parfumnya. Tombak yang menancap di dada
mereka adalah lambang kehormatan dan kemuliaan. Mereka mempertaruhkan nyawa
demi membela agama.
Mereka generasi
satu-satunya yang memiliki ciri khas dan karakter berbeda dengan umat lain.
Allah berfirman :
كُنتُمْ
خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ
عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَلَوْءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ
خَيْرًا لَّهُمْ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرَهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu (Umat Islam) adalah
umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS. 3:
110)=
Generasi
muda atau Mahasiswa adalah generasi idaman yang tidak asing bagi orang-orang
yang bersahabat dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Rasullah SAW menanamakan generasi
ini sebagai generasi “Al-Ghuraba” yaitu orang-orang asing yang
menghidupkan sunnah Nabi. Orang yang berpegang teguh pada dien. Kelompok
yang tegak di atas kebenaran dan golongan yang mendapatkan pertolongan Allah. Sayid
Qutub RahimahuLLAH menamakan generasi ini sebagai generasi Qur’ani, karena
kedekatan dan perilaku mereka yang hidup dengan Al-qur’an. Syekh Yusuf
al-Qordowi menyebutnya generasi idaman, karena perannya dinanti-nantikan
sepanjang zaman.
Pemuda pada zaman terdahulu
telah menjadi pelaku sejarah untuk dikenang oleh kita semua. Dan sekarang
adalah zamannya para mahasiswa dan pemuda sekarang untuk menjadi pembaharu
kearah yang lebih baik lagi. Kejahiliyahan tatanan kehidupan sekarang adalah
tanggung jawab para pemuda untuk merubahnya. Tingginya tingkat kriminalitas
seperti perampokan, perjudian, pembunuhan, pemerkosaan, mabuk-mabukan,
pornografi, pornoaksi, sampai kepada kezaliman pemerintah yang tidak mampu
menegakkan keadilan adalah menjadi tanggung jawab pemuda sekarang untuk menjadi
pelaku sejarah sebagai pembaharu kearah yang lebih baik. Ironisnya tindakan kriminalitas itu justru diperankan
oleh para pemuda dan bahkan Mahasiswa. Sebagai kaum intelektual yang bermoral,
mahasiswa harus bangkit dan memainkan perannya yang sesungguhnya.
Kehadiran pemuda sangat
dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan. Aksi reformasi disemua
bidang adalah agenda pemuda ke arah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin
dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
B. Peran yang
dapat dilakukan oleh pemuda (Mahasiswa) Islam
1. Membangkitkan
sifat kritis
Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa
AS, Nabi Isa AS, dan Nabi-Nabi lainnya pada masa muda sering mengkritisi dan
memberikan solusi terhadap persoalan yang muncul di sekitarnya. Mereka
mengkritisi hal-hal yang tidak benar dan tidak adil. Potensi ini merupakan
cirri pertama dari kemampuan pemuda yang dapat melakukan perubahan.
Pemuda hendaknya selalu
merasa tidak puas dengan apa yang sudah dicapai dan tidak tenang melihat
ketidakadilan. Peran mereka sangat penting dalam membangun budaya dan iklim di
kampus dan di masyarakat.
إِذْ
قَالَ لأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَاهَذِهِ التَّمَاثِيلُ الَّتِي أَنتُمْ لَهَا
عَاكِفُونَ
(Ingatlah) ketika Ibrahim
berkata kepada Bapak dan kaumnya : “ Patung-patung apakah ini yang kamu tekun
beribadat kepadannya ?“ (QS. Al-Anbiya : 52)
2. Sebagai
Generasi Pengganti
Generasi pengganti berarti
menggantikan generasi sebelumnya yang
tidak beriman. Allah telah menyebutkan bahwa orang yang tidak beriamn akan
digantikan oleh generasi yang beriman dan karakter-karakter genetasi pengganti
tersebut hanya dimiliki oleh para pemuda.
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللهُ
بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ
عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ
لآَئِمٍ
Artinya
: Hai
orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamnya,
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan
merekapun mencintai-Nya, yang bersip lemah lembut terhadap orang yang mukmin,
bersikap keras terhadap yang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan tidak
takut kepada celaan orang yang suka mencela. . . . (QS. Al – Maidah : 54)
3. Sebagai
Generasi Penerus
Setiap pemimpin di dalam
Negara atau masyarakat akan mengalami masa tua dan pasti akan mati. Oleh karena
itu perlu ada generasi yang dapat meneruskan peran mereka. Para
pemuda atau mahasiswalah sosok yang akan mampu meneruskan kepemimpinan mereka
dan menjadi penerus dalam masyarakat. Yang terpenting adalah penerus perjuangan
Rasulullah SAW.
4. Sebagai
Pembaharu Moral Umat
Pemuda merupakan pembaharu
moral umat karena masalah moral merupakan suatu yang sangat berat. Pemuda
dengan potensi yang dimiliki, semangat yang berkobar-kobar, fisik yang kuat,
pemikiran yang cerdas akan dapat memperbaharui moral umat. Pembaharuan ini
dapat dilakukan dengan cara melakukan dakwah, tarbiyah dan berkorban (jihad). Pemuda adalah pelopor kebangkitan yang nyata berkontribusi tak kenal
lelah memanifestasikan diri dalam derap dan langkah perubahan umat dan bangsa
ini, di tiap perubahan maka pemuda adalah pengibar gagasannya.
5. Sebagai
Unsur Perbaikan
Peran utama lain yang
dimiliki oleh para pemuda adalah sebagai unsur perubah. Pemuda diharapkan dapat
melakukan perbaikan terhadap kejahiliyahan, kesesatan, kemusrikan dan
lain-lain. Pemuda sangat mudah melakukan perubahan khususnya pada dirinya
sendiri, karena mereka belum memiliki suatu yang permanen, budaya yang tetap,
dan perilaku yang membudaya. Mereka tidak memiliki pemikiran yang kaku dan
tetap, tetapi senantiasa berubah sesuai dengan dinamika kepemudaannya
6. Sebagai
galfanisator pergerakan
Perubahan
membutuhkan pergerakan, mau berubah berarti harus bergerak. Untuk bergerak di
butuhkan mesin-mesin yang siap melaju dan membangkitkan Negara ini dari keterpurukan
dengan aksi-aksi nyata di lapangan merekalah yang menjadi galvanisator pergerakan,
karena di tiap gagasan maka merekalah pelaku sejarahnya.
7. sebagai
arsitek peradaban
Mereka
adalah manusia- manusia cerdas yang mampu membuat rancang bangun peradaban Indonesia dan dunia menuju Indonesia dan dunia yang dicita-citakan yakni Indonesia
dan dunia yang adil makmur dan sejahtera. Mereka siap dengan konsep terumit
dan langkah-langkah strategis dalam membina derak langkah perjuangan
yang berkesinambungan dengan visi besar yang mereka gagas.
Sebagai aktor
social Change perubahan sosial dan arsitek peradaban, pemuda bukan saja
menyandang status sebagai pemimpin masa depan, tetapi juga sebagai tulang
punggung bangsa dan mengisi pembangunan
Pada tahun
1982, para pemuda Indonesia
dari berbagai macam latar belakang suku, agama dan bahasa membulatkan tekad
demi menggalang persatuan bangsa guna berjuang melawan penindasan kaum
kolonialis. Sejak saat itu pula, setiap tanggal 28 Oktober kita memperingati
hari sumpah pemuda.
Manifesto
yang telah tertanam sejak 80 tahun yang lalu ini telah berulang kali memberikan
andil besar terhadap arah dan semangat pergerakan pemuda dalam menyelamatkan Indonesia dari
jurang kehancuran. Oleh sebab itu, goresan sejarah Indonesia tidak akan pernah luput
dari lembaran sejarah kepemudaannya.
Pemuda atau
mahasiswa dengan kegagahan intelektualitasnya, ketegaran jasmani dan
mentalitasnya yang pantang menyerah merupakan berkah bagi bangsa yang tengah di
rundung duka ini. Peran pemuda terhadap bangsa yang sedang menuju kehancuran
ini merupakan peran yang sangat vital yang tidak bisa di gantikan oleh siapapun
entitas di Negara ini.
C. Bekal
dan Sifat Yang Harus Dimiliki Mahasiswa atau Pemuda Islam Hari Ini.
Apakah
dengan beralihnya masa, bertukarnya generasi maka berubah pula peran dan
tanggung jawab pemuda atau mahasiswa hari ini? Apakah dengan adanya perubahan
ilmu pengetahuan dan hasil inovasi peradaban manusia dewasa ini yang melampaui
batas peradaban sebelumnya? apakah pemuda atau mahasiswa islam hari ini di
biarkan begitu saja bersenda gurau, terbahak-bahak menikmati kehidupan tanpa di
minta pertanggung jawaban sedikitpun? Firman Allah SWT :
أَحَسِبَ
النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لاَيُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ
فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Apakah manusia itu mengira
bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman",
sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami
telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang
yang dusta.” (QS.29 :2-3)
أَفَحَسِبْتُمْ
أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لاَتُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira,
bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa
kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS.23: 115)
Sekiranya
kita meluangkan sedikit waktu saja, niscaya mereka tidak akan menutupi sebelah
matanya atas realita marwah (harga diri) generasi ini yang terpuruk di
persimpangan zaman yang mengekang. Tentunya mungkin merasa bisa menyelamatkan
dan lari dari jalangnya sahwat hewani yang merajalela di setiap lorong-lorong
kehidupan ini. Tentunya tidak akan pernah putra-putri kita menjadi pongah dan
binal! Tentunya tidak …!
Sudah
sangat jelas bahwa permasalahan bangsa dan ummat saat ini juga tanggung jawab
para pemuda atau mahasiswa. Sekiranya pemuda atau mahasiswa hari ini mampu
menjadikan Allah sebagai ghoyyahnya (tujuan hidupnya). Rasulullah
sebagai Qudwahnya (teladannya), Al-Qur’an dusturnya
(undang-undang yang mengatur hidupnya), jihad fi sabilillah (berjuang
dengan sungguh-sungguh di jalan Allah) sebagai jalan hidupnya, dan syahid (mati di dalam membela agama
Allah) adalah cita-cita tertingginya. Niscaya kejayaan Islam dan kesalehan
ummat akan segera terwujud.
Tentunya
misi yang mulia ini tidak akan terealisasi dengan begitu saja, melainkan
melalui kerja keras dan karya besar. Selain kerja keras dan sungguh-sungguh
tentu para pemuda mesti memiliki bekal yang cukup yang akan dipergunakannya
dalam berjuang. Setidaknya ada delapan
bekal utama yang harus di wujudkan oleh setiap pemuda dalam
kehidupannya, diantaranya yaitu:
Pertama,
Memiliki Iman Yang Mendalam (الإيمان الدقيق).
Iman yang
menancap dalam-dalam kedasar hati yang tidak mudah goyah, sehingga mampu menopang pohon agama
ini seluruhnya. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya, mereka tidak ragu-ragu dan mereka yang berjihad dengan harta dan
jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itukah oraang-orang yang benar” (Q.s.
AL-Hujarat :15)
Kekuatan inilah yang menyebabkan pemuda Islam mulia. Suatu ketinggian yang
tidak merasa terhina di hadapan kekuatan apapun.
Kedua, Memahami Islam Secara
Benar ( الفهم الإسلام الصادق).
Yang dimaksud dengan
pemahaman, adalah keyakinan terhadap ide-ide keislaman yang mendalam. “Dan
agar orang-orang yang berilmu meyakini bahwa al-qur’an itu benar dari rabbmu,
lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka”. (Qs. Al-hajj : 54)
Ketiga, Mengikhlaskan Diri( الإخلاص).
Keikhlasan ini tidak di
buat-buat atau riya’. Allah SWT telah mengingatkan kepada hambanya “Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”.
(Al-bayyinah :5)
Keempat, Beramal Secara
Berkesinambungan (العمل
المستمر).
Salah satu tanggung jawab
yang harus di penuhi dalam misi ini adalah tidak mengenal rasa jenuh dan malas
dalam beramal. “Dan katakanlah : bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan di
kembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu di
beritahukannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Qs. At-Taubah
:105)
Kelima,
Berjihad di Jalan Allah (جهاد فى سبيل الله).
Berjuang
dijalan Allah dengan sungguh-sungguh, dengan mengorbankan tenaganya,
fikirannya, hartanya bahkan nyawanya, ini juga bagian dari tanggung jawab
seorang pemuda. Dan Allah akan mengganti semua pengorbanan itu dengan balasan
yang lebih baik. Allah berfirman : “sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka.
Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah
menjadi) janji yang benar di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakan
yang lebih menepati janjinya dari pada Allah? Maka bergembiralah dengan jual
beli yang yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”.(Qs.
At-Taubah :111)
Keenam, Bijaksana
dan Ilmu
Darah muda,
darahnya para remaja, yang selalu merasa gagah dan tak mau mengalah. Darah
muda, darah yang berapi-api, yang maunya menang sendiri walau kalah tak peduli.
Biasanya para remaja berfikirnya sekali saja tanpa menghiraukan akibatnya.
(Darah Muda: Roma Irama)
Para pemuda
pada dasarnya belum banyak memiliki pengalaman karena usianya serta kegiatannya
yang begitu banyak. Oleh karena itu, terkadang pemuda kurang bijaksana dan
kurang mempunyai wawasan dalam bertbagai tindakan dan siskap. Sehingga
diperlukan suatu pembekalan kepada para pemuda berupa keilmuan dan pengalaman
sehingga mampu menjalankan perannya dengan baik. Walaupun demikian tidak
sedikit juga para pemuda yang memiliki pengalaman dan ilmu sehingga mampu
bersikap bijaksana dalam menjalankan kehidupannya. Ingin mewujudkan sebuah misi
dan cita-cita yang besar mesti mempunya banyak ilmu dan pengetahuaan yang akan
dipergunakan dengan bijak.
Ketujuh, Pembentukan
Kepribadian Kepemimpinan
Pembentukan
pribadi-pribadi para pemuda perlu dilakuakan tiada henti agar pembekalan ini
mampu memberikan hasil yang optimal berupa terlaksananya peran pemuda yang
optimal dengan terbentuknya pribadi-pribadi yang siap menjadi pemimpin dan siap
juga untuk dipimpin. Untuk sebuah cita-cita yang besar pemuda harus bermimpi besar,
jangan hanya jadi penonton tapi ahrus jadi pelakunya, lebih-lebih penggerak
atau pemimpimnya. Oleh sebab itu bekal pribadi yang berjiwa pemimpin mutlak
dililiki.
Pada
dasarnya kesemua bekal di atas merupakan ciri khas orang-orang yang telah
menepati janjinya kepada Allah. Juga merupakan kelebihan para pemuda muslim
yang tidak pernah rendah diri menghadapi ejekan dan caci maki manusia
sekitarnya. Oleh karena itu, bila kita mengikuti kembali dinamika perkembangan
sejarah dalam setiap dimensinya, maka kita akan tahu bahwa yang menjadi tiang
penyangga kebangkitan Islam, yang menjadi pengibar panji-panjinya dan menjadi
panglima perangnya semua itu di dominasi oleh tunas-tunas muda muslim yang
sarat dengan iman. Merekalah yang di katakana pemuda-pemuda beriman, dan untuk
merekalah Allah memberikan tambahan taufik dan hidayah-Nya.
Para pemuda
atau Mahasiswa hendaknya menyadari bahwa ia punya potensi yang begitu besar dan
juga punya tanggungjawab yang besar kepada umat, agama dan bangsa. Kejayaan
Islam dan kesalehan umat kedepan tergantung pemudanya hari ini. Maka dari
beberapa sifat itu dapat disimpulkan kepada 5 komponen besar yaitu :
¢ Spiritual
yang mendalam
¢
Idealis dan konsisten
¢
Ilmu yang luas dan
pemikiran yang mapan
¢
Terlibat langsung dalam
pemecahan masalah umat & bangsa.
¢
Menjadi
perekat berbagai komponen demi kemajuan bangsa
Maka
azamkan: “jika keringat, darah dan air mata ini mampu membuat peradaban ini
menjadi lebih baik, maka kami pemuda atau Mahasiswa Islam siap melepaskan jiwa
ini dengan senyuman yang paling menawan…”
إِنَّهُمْ
فِتْيَةٌ ءَامَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
“Sesungguhnya mereka itu
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka dan kami tambahkan kepada
mereka petunjuk”.
(QS. Al-Kahfi: 13) … Wallahu 'alam…
Ust H Hasbullah Ahmad
081366174429 eMail : hasbullahdoseniain@gmail.com
Website : www.usthasbullahahmadma.blogspot.com
hasbullahdaengmasaleh.facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar