Minggu, 27 Oktober 2013

Pemuda dalam Islam (Refleksi Hari Sumpah Pemuda)



Pemuda dalam Islam
(Refleksi Hari Sumpah Pemuda)
 Ust Hasbullah Ahmad 081366174429

Ya "Masa muda adalah masa yang berapi-api" kata bung haji Roma. Tapi pada lirik beikutnya menyakitkan kita dan itu realita yang terlihat dalam kehidupan kita yaitu, "yang maunya menang sendiri, walau salah tak perduli, (Prolognya dibuka dengan lagu dangdut yang familiar), tetapi harus tetap optimis karena Insya Allah tidak sedikit pemuda pemudi islam yang memiliki akhlak mulia, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, dan tidak menuruti hawa nafsu mudanya. Terbukti dalam Ayat-ayat al-Quran dan Hadis yang menceritakan keutamaan para pemuda/pemudi, diantaranya adalah Allah SWT berfirman : "Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam Keadaan takut bahwa Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir'aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. dan Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang melampaui batas. " (Q.S.Yunus :83)
Kemudian dalam mengisah ashhabul kahfi Allah berfirman : "Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. "( Q.S.Al Kahfi :13) Allah berfirman : Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".Maksudnya Nabi Ibrahim alaihissalam melakukan hal ini ketika usianya masih muda remaja. SubhanaLLAH.
Kemudian al-Qur'an banyak membicarakan para pemuda yang telah mengukir prestasi dalam berbagai keutamaan,antara lain adalah Nabi Isma'il alaihissalam yang telah rela mengorbankan dirinya untuk di potong lehernya karena taat pada Allah dengan penuh kesadaran, dengan keikhlasan total tersebut membuat Nabi Ismail didedikasikan Allah SWT dalam al-Qur’an dan Juga diizinkan Allah untuk dijadikan monument disekitar ka’bah yang dikenal dengan Hijr Isma’il. Al-Qur'an juga menceritakan pemuda lain kepada kita,yaitu Nabi Yusuf alaihissalam. Ia di tawari oleh seorang wanita yang sangat cantik jelita dan kaya raya untuk melakukan hubungan biologis,yang seandainya ia mau melakukannya tidak ada sesuatupun yang dapat menghalanginya. Namun Nabi Yusuf alaihissalam menolak ajakan tersebut dan memilih hidup mendekam di penjara semata-mata karena keimanannya kepada Allah SWT. SubhanaLLAH.
Dalam Kitab Tafsir al-Qur’an al-Adzhim Ibn Katsir disebutkan bahwa mayoritas orang -orang yang merespon baik seruan nabi adalah kalangan muda. Mereka diantaranya adalah Sahabat Abu Bakar yang masuk Islam pada Usia 38 tahun, Sahabat Umar masuk Islam pada umur 28 tahun dan Sayyidina Ali yang masuk Islam kurang dari umur 10 tahun dan masih banyak yang lainnya yang masuk Islam kisaran umur seorang pemuda.
Hadist Nabi Rasulullah SAW juga bersabda : "Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diundang oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok (untuk melakukan kejahatan) tetapi dia berkata, 'Aku takut kepada Allah!', seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga menetes air matanya." (HR Bukhori)
Dalam hadis lain, Rasul bersabda: "Se­sungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum ter­hadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah." (HR Ahmad, Thabrani dalam al-Mu`jamul Kabir dan lainnya). Kata shabwah yang dikaitkan dengan pemuda pada hadis di atas, dijelaskan dalam kitab Faidhul Qadir (2/263) sebagai pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya. Sebaliknya, dia membiasakan diri melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.
Terakhir, Rasul memberikan kita peringatan untuk kita semua, para pemuda, untuk tidak menyianyiakan masa muda tersebut dengan hal-hal yang bisa mendatangkan murka Allah. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, "Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya". (HR. At-Tirmizi)
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara : Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu." (HR. Al Hakim)>>> BarakaLLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar