Pemuda dalam Islam
(Refleksi Hari Sumpah Pemuda)
Ust Hasbullah Ahmad 081366174429
Ya "Masa muda adalah masa
yang berapi-api" kata bung haji Roma. Tapi pada lirik beikutnya
menyakitkan kita dan itu realita yang terlihat dalam kehidupan kita yaitu,
"yang maunya menang sendiri, walau salah tak perduli, (Prolognya
dibuka dengan lagu dangdut yang familiar), tetapi harus tetap optimis karena
Insya Allah tidak sedikit pemuda pemudi islam yang memiliki akhlak mulia,
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, dan tidak menuruti hawa nafsu mudanya. Terbukti
dalam Ayat-ayat al-Quran dan Hadis yang menceritakan keutamaan para
pemuda/pemudi, diantaranya adalah Allah SWT berfirman : "Maka tidak ada
yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa)
dalam Keadaan takut bahwa Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa
mereka. Sesungguhnya Fir'aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. dan
Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang melampaui batas. "
(Q.S.Yunus :83)
Kemudian
dalam mengisah ashhabul kahfi Allah berfirman : "Kami kisahkan kepadamu
(Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda
yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.
"( Q.S.Al Kahfi :13) Allah berfirman : Mereka berkata: "Kami
dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama
Ibrahim ".Maksudnya Nabi Ibrahim alaihissalam melakukan hal ini ketika
usianya masih muda remaja. SubhanaLLAH.
Kemudian
al-Qur'an banyak membicarakan para pemuda yang telah mengukir prestasi dalam berbagai
keutamaan,antara lain adalah Nabi Isma'il alaihissalam yang telah rela mengorbankan
dirinya untuk di potong lehernya karena taat pada Allah dengan penuh kesadaran,
dengan keikhlasan total tersebut membuat Nabi Ismail didedikasikan Allah SWT
dalam al-Qur’an dan Juga diizinkan Allah untuk dijadikan monument disekitar ka’bah
yang dikenal dengan Hijr Isma’il. Al-Qur'an juga menceritakan pemuda lain
kepada kita,yaitu Nabi Yusuf alaihissalam. Ia di tawari oleh seorang wanita
yang sangat cantik jelita dan kaya raya untuk melakukan hubungan biologis,yang
seandainya ia mau melakukannya tidak ada sesuatupun yang dapat menghalanginya.
Namun Nabi Yusuf alaihissalam menolak ajakan tersebut dan memilih hidup
mendekam di penjara semata-mata karena keimanannya kepada Allah SWT. SubhanaLLAH.
Dalam
Kitab Tafsir al-Qur’an al-Adzhim Ibn Katsir disebutkan bahwa mayoritas
orang -orang yang merespon baik seruan nabi adalah kalangan muda. Mereka
diantaranya adalah Sahabat Abu Bakar yang masuk Islam pada Usia 38 tahun, Sahabat
Umar masuk Islam pada umur 28 tahun dan Sayyidina Ali yang masuk Islam kurang
dari umur 10 tahun dan masih banyak yang lainnya yang masuk Islam kisaran umur
seorang pemuda.
Hadist
Nabi Rasulullah SAW juga bersabda : "Ada 7 golongan manusia yang akan
dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan,
kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda
yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa
terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah,
mereka bertemu dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diundang oleh
seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok (untuk melakukan
kejahatan) tetapi dia berkata, 'Aku takut kepada Allah!', seorang yang memberi
sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di
kala sendirian sehingga menetes air matanya." (HR Bukhori)
Dalam
hadis lain, Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar
kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah."
(HR Ahmad, Thabrani dalam al-Mu`jamul Kabir dan lainnya). Kata shabwah
yang dikaitkan dengan pemuda pada hadis di atas, dijelaskan dalam kitab Faidhul
Qadir (2/263) sebagai pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya.
Sebaliknya, dia membiasakan diri melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi
keburukan.
Terakhir,
Rasul memberikan kita peringatan untuk kita semua, para pemuda, untuk tidak
menyianyiakan masa muda tersebut dengan hal-hal yang bisa mendatangkan murka
Allah. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas'ud
radhiallahu 'anhu, "Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat
dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya
dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya
dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang
telah dia amalkan dari ilmunya". (HR. At-Tirmizi)
Dari
Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Manfaatkan lima perkara
sebelum lima perkara : Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, Waktu sehatmu
sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa
luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu." (HR.
Al Hakim)>>> BarakaLLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar